Selasa, 02 September 2008

1. IGNITION CONTROL SYSTEM
FTI (Full Transistor Ignition)
ESA (Electronic Spark Advance)
DLI (Distributor Less Ignition)


IGNITION CONTROL SYSTEM
Beberapa type system pengapian pada kendaraan SUZUKI akan dijelaskan mulai dari generasi Baleno 1.6 sampai dengan APV. Semua system pengapian pada kendaraan SUZUKI dengan EPI system sudah menggunakan ESA (Electronic Spark Advance).
Baleno 1.6 masih menggunakan sebuah distributor sebagai pembangkit tegangan untuk ke-empat busi.
Baleno 1.5, Aerio, Baleno Next G, Every, New Escudo 1.6 dan APV sudah tidak dilengkapi dengan distributor dan mempunyai 2 coil pengapian untuk menyuplai kebutuhan ke-empat busi, biasa juga disebut DLI (Distributor Less Ignition)
Escudo 2.0 dan XL-7 dilengkapi sebuah ignition coil untuk setiap businya.


IGNITION CONTROL SYSTEM
Ignition control system mengontrol waktu pengapian secara electronic, kapan arus listrik harus dialirkan ke primary coil untuk ignition timing.
ECM menentukan kondisi mesin dengan menggunakan signal dari sensor dan kapan mengirimkannya ke igniter. Untuk menentukan kondisi mesin agar sesuai dengan ignition timing.
Sistem ini mengontrol ke 3 sistem yang berbeda, antara lain :
Mengontrol ignition timing saat menstarter mesin.
Mengontrol ignition timing saat setelah menstarter mesin.
Mengontrol waktu kapan arus listrik harus dialirkan ke ignition coil


1. Mengontrol ignition timing saat menstarter mesin (posisi ignition timing)
Pada saat menstarter mesin IC system menentukan posisi igition timing pada posisi 5o BTDC.
Posisi ignition timing pada 5o BTDC tersebut terjadi pada waktu :
Diagnosa switch terminal tidak dihubungkan ke ground
Test switch terminal dihubungkan ke ground
Idle switch ON
Putaran mesin di bawah 2000 rpm



2. Mengontrol ignition timing saat setelah menstarter mesin.
Setelah mesin hidup(sesudah distarter) ignition timing akan menyesuaikan dengan kondisi mesin.



Ketika idle switch ON, posisi ignition timing ditentukan oleh basic ignition advance berdasarkan putaran mesin, compensation advance temperatur mesin dan compensation advance untuk menstabilkan putaran idle.
Ketika idle switch off, posisi ignition timing ditentukan oleh basic ignition advance temperatur mesin.
Compensation advance untuk temperatur mesin penambahan signal berdasarkan sensor dari temperatur mesin, compensation akan bertambah besar jika temperatur mesin masih dingin.
Compensation advance untuk menstabilkan putaran idle compensation ini berfungsi untuk mempertahankan putaran idle seperti yang diprogram oleh ECM dengan terus menerus mengoreksi waktu pengapian.


3. Mengontrol waktu aliran listrik
System ini berfungsi untuk menstabilkan voltage secondary yang dibangkitkan oleh ignition coil.

Tidak ada komentar: